Sabtu, 16 Mei 2009

Dengan tekun, Bukan dukun







Musik dan Tari

Dhalang : Kocap kacarita, lambe ngocap mbuka carita
Caritane muda-mudi jaman sekarang
Khususnya muda-mudi yang sudah kelas 3 SMA
Semua bingung persiapan Ujian
Seharusnya belajar, kok malah pacaran
Lebih suka SMS-an daripada baca buku pelajaran
Internet cuma buat chattingan
Sambil nonton film begituan
E..e.. Pancen jamane, jaman edan
Muda-mudi jaman sekarang memang edan
Modele kebarat-baratan
Lha kok sinetron malah dijadikan panutan
Laki-laki pakai anting di kiri dan dikanan
Perempuan jalan-jalan ke mall cuma pakai daleman
Aduh..aduh.. semakin lupa aturan
Jadi tambah nggak karu-karuan
Bumi gonjang-ganjing, atine podo goncang
Padahal sudah dekat waktu Ujian
Sedangkan lulus adalah sebuah tuntutan
Berbagai ancaman dilayangkan
Apa mau dikata, kalau belajar sudah malas-malasan
Akhirnya dukun jadi pelarian
Ooo…

Musik jula-juli

Gareng : Jalan-jalan, mampir Kotamadya. Sudah jam empat, waktunya pulang. Teman-teman apa kabar semuanya?Ayo cepat beri salam kepada saya

Petruk : (berdiri memanggil semua teman-temannya) Teman-teman!

Semua : (berdiri)

Petruk : (memberi komando) beri salam!

Semua : Selamat pagi bos… I’m fine, thank you!

Gareng : makan pisang, kulitnya lupa dikupas. Kalau makan jambu, nggak dikupas ya nggak apa-apa. Kalian pasti sudah mengerjakan tugas. Siapa yang mau mengerjakan tugas saya?

Semua : (diam)

Gareng : (menegaskan) kalau makan jambu, nggak dikupas ya nggak apa-apa! Siapa yang mau mengerjakan tugas saya?

Semua : (diam)

Gareng : o..o..o… semua sudah berani menolak perintah dari saya rupanya. Kalau nggak ada yang mau, ya nggak apa-apa. Tapi awas! Jangan salahkan saya kalau nanti pulang sekolah terjadi sesuatu dengan kalian semua.

Semua : (ketakukan, kemudian saling dorong. Akhirnya petruk yang terdorong keluar dari kelompok)

Gareng : Petruk mau membantu mengerjakan tugas saya?

Petruk : mmm…

Semua : Petruk pasti mau bos!

Gareng : ya..ya bagus. Kalau begitu nanti pulang sekolah, kalian semua pasti selamat!

Semua : asyik…

Gareng : dapat sms cepat dibalas. Beli sabuk, lima belas ribu rupiah. Ayo semua cepat masuk kelas. Bantu Petruk mengerjakan tugas saya

Semua : (beranjak masuk kelas)

Gareng : E..e.. tapi ingat!

Semua : (kembali lagi)

Gareng : yang pertama!

Semua : jangan sampai ada guru yang tau, kalau bos tidak masuk kelas hari ini.

Gareng : yang kedua!

Semua : barangsiapa yang membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, mohon dititipkan Bos saja!

Gareng : (meminta bekal makanan dan minuman anak buahnya). Yang ketiga!

Semua : barangsiapa yang Handphonenya berisi gambar dan film begituan, mohon dipinjamkan Bos!

Gareng : (meminta Handphone anak buahnya yang berisi gambar dan film begituan). Yang terakhir!

Semua : apa bos?

Gareng : cepat kembali masuk kelas!

Musik dan semua masuk kelas, hanya tersisa Gareng di sana.

Gareng : Punya anak buah yang nurut-nurut kayak gitu tadi memang enak. Apalagi yang namanya Petruk itu tadi, dia itu anak buah yang paling nurut. Makanan dan minuman yang dia bawa selalu enak (sambil mencicipi bekal yang dibawa petruk). Saya ini heran, Petruk itu anaknya penurut dan pendiam, tapi ternyata Handphone dia itu isinya gambar dan film yang nggak karu-karuan hahaha.. kalau orang jawa bilang itu meneng tapi ndlendhem huwahaha.. oalah Petruk..Petruk.. hmm… ngomong-ngomong, jadi bos Gank itu memang enak. Saya jadi bos Gank itu nggak gampang lho. Saya merintis sejak kecil. Awalnya di TK saya Cuma jadi Anggota Gank, di SD saya mendapat jabatan sebagai Bendahara umum, di SMP jabatan saya naik jadi Wakil Ketua, dan sekarang (sambil menepuk dada) Gareng menjadi Bos! Hahaha… (mengintip kedalam kelas) aduh kok nggak pulang-pulang ya… (memanggil ke dalam kelas) ssst… Truk Petruk! Masih lama ya Pulangnya? Apa? Sebentar lagi? asyik...

Musik bel tanda pulang sekolah, semuanya keluar

Semua : (bergembira)

Gareng : (menyeret Petruk kemudian bertanya) bagaimana tadi? Tugas saya tadi sudah kamu kumpulkan? Trus ada guru yang tau nggak kalau saya tidak masuk kelas?

Petruk : tenang saja bos, beres.

Gareng : beres? Gurunya percaya ya? Kamu tau darimana kalau mereka percaya?

Petruk : lha wong tadi Pak guru saya tanya gini. Apa Bapak percaya kalau tugas ini Gareng yang mengerjakan? Apa Bapak percaya kalau Gareng sekarang masuk kelas? Trus mereka semuanya jawab percaya. Tenang saja bos, Malahan mereka tadi ngomongnya percaya itu sambil tersenyum lho. Berarti mereka itu amat sangat percaya.

Gareng : wah… kamu hebat Truk, ya sudah kalau begitu ayo kita pulang.

Musik, Dhalang masuk

Dhalang : Gareng…

Gareng : iya bapak.

Dhalang : kamu kelihatan capek sekali, bagaimana kegiatanmu di sekolah tadi?

Gareng : iya bapak. Gareng tadi banyak kegiatan di sekolah. Bapak tau nggak Pak, tadi ada temannya Gareng yang nggak mengerjakan tugas. Berhubung Gareng kasihan, akhirnya Gareng yang mengerjakan tugasnya.

Dhalang : lho yang namanya tugas dari sekolah itu ya harus dikerjakan sendiri-sendiri. Besok-besok, kamu jangan mau kalau diminta mengerjakan tugasnya temanmu lagi ya?

Gareng : iya bapak. Eh Pak, tadi ada yang nggak masuk kelas Pak. Tapi berhubung Gareng kasihan, akhirnya Gareng bantu dia jangan sampai ada Guru yang tau kalau dia nggak masuk kelas.

Dhalang : lho itu juga nggak baik. Besok-besok kamu jangan mau kalau disuruh merahasiakan ketidakhadiran temanmu dikelas ya?

Gareng : iya bapak.

Dhalang : anak-anak yang seperti mereka itu, nanti pasti kesulitan saat Ujian Nasional. Kebanyakan nonton sinetron sih, jadi lupa belajar. Lupa sama kewajibannya. Bisa-bisa dia nggak lulus Ujian nasional. Karena apa?

Gareng : karena tidak belajar, tidak mengerjakan tugas, dan tidak masuk dikelas.

Dhalang : Seandainya saja kamu seperti mereka, pasti sudah Bapak kurung dikamar mandi selama satu minggu. Apalagi kalau sampai kamu nggak lulus saat Ujian Nasional nanti, Bapak tidak bisa membayangkan apa yang bakal terjadi padamu nak. Mungkin nanti kamu Bapak kurung dikamar mandi selama-lamanya. Setiap satu minggu sekali, Bapak akan mencubiti sekujur tubuhmu dari ujung rambut sampai kaki. Tidak hanya itu, TV, Playstation, Komputer, dan Handphone yang bapak belikan untukmu, bakal bapak jual semua kalau kamu tidak lulus nanti! Karena apa? Kalau sampai kamu tidak lulus, Bapakmu ini bakal tercoreng nama baiknya di kampung ini. Seorang Bapak RT yang terkenal baik, berpendidikan, dan bijaksana dikampung ini, ternyata anaknya nggak lulus Ujian Nasional. Aduh…aduh… Bapakmu ini malu Reng.

Gareng : (ketakutan) iya bapak

Dhalang : makanya itu Reng, Ujian Nasional sudah dekat. Jangan seperti mereka. Kamu harus semakin giat belajar, semakin giat mengerjakan tugas agar nanti bisa Lulus.

Musik, Gareng bingung mencari teman-temannya.

Gareng : Truk.. Petruk…, Gong.. Bagong…, Gog.. Togog…, Lung.. mbilung, Mbuk.. Limbuk…

Semua : (masuk dengan membaca buku pelajaran)

Gareng : kalian semua ini sedang apa? Tau Bosnya kebingungan kok malah baca buku pelajaran?

Petruk : memangnya ada apa bos?

Gareng : kalian tau nggak? Sebentar lagi Ujian Nasional! Tau nggak?

Semua : tau bos…

Gareng : sudah tau kok malah nyantai? Seharusnya kalian itu bingung seperti saya!

Petruk : kita nggak bingung, karena kita rajin belajar, rajin mengerjakan tugas, dan rajin masuk kelas Bos.

Gareng : lho.. lho.. Saya ini Bosmu! Kalau Bosnya bingung, kalian juga harus bingung!

Semua : (berlagak bingung)

Petruk : memangnya Bos ini bingung apa?

Gareng : Saya ini bingung kalau nanti nggak lulus ujian!

Petruk : Gampang bos. Seperti biasanya, nanti pas Ujian Nasional saya kasih contoh jawabannya.

Gareng : Ujian Nasional itu beda, pengawasnya banyak! Kita gak bakal bisa contohan seperti biasanya Truk

Petruk : oo.. begitu ya bos? Waduh… kalau begitu, satu-satunya jalan ya cuma rajin belajar, rajin mengerjakan tugas dan rajin masuk kelas

Gareng : waduh Truk, nggak bakalan nutut! Ujian Nasional tinggal 2 minggu lagi. (melihat kepada semuanya) heh.. kalian jangan cuma baca buku pelajaran saja! Mbok ya ikut mikir bagaiamana caranya agar bisa lulus!

Semua : maaf Bos, kita juga nggak tau bagaimana caranya

Gareng : pokoknya saya nggak mau tau. Kalau sampai saya tidak lulus! Kalian akan saya kurung dikamar mandi seumur hidup! Setiap satu minggu sekali, saya cubiti sekujur tubuh kalian dari ujung rambut sampai ujung kaki. Detik ini juga, kalian harus menemukan cara agar saya bisa lulus. Saya hitung sampai sepuluh!

Ketika Gareng menghitung, satu persatu teman-temannya kabur. Yang terakhir kabur adalah Petruk, akan tetapi keburu ketahuan oleh Gareng.

Gareng : Petruk!! Mau lari kemana kamu??

Petruk : (dengan ketakutan) saya bukannya mau lari, saya malah mau memberikan ide cemerlang buat bos!

Gareng : apa itu?

Petruk : (masih dengan ketakutan) pergi ke dukun!

Musik, Dukun masuk.

Dukun : kamu Gareng kan?

Petruk : iya mbah..

Dukun : anaknya Pak Bagong ketua RT dikampung inikan?

Petruk : kok tau mbah?

Dukun : Rugi dong saya jadi dukun, kalau nggak tau.

Petruk : wah… kebeneran mbah. Saya ini lagi butuh dukun kayak mbah

Dukun : kebetulan juga, Saya juga lagi butuh konsumen kayak kamu hahaha…

Petruk : baiklah mbah, nggak usah lama-lama. Saya minta mantra, agar saya bisa lulus Ujian Nasional nanti.

Dukun : baiklah Saya juga nggak mau berlama-lama. Karena saya juga butuh uang buat makan. Sudah, sekarang kamu duduk disini, kemudian tirukan dan hafalkan mantra saya. Nanti kalau sudah hafal, kamu harus melakukan semua yang ada didalam mantra itu. Paham?

Petruk : Paham mbah!

Dukun : Ooo… tut wuri handayani… kalau dinasehati mbok ya dituruti. Ing ngarso sung tulada.. kalau tidak bisa ya tanyao. Ing madya mangun karsa… kalau mau ujian ya belajaro. Horogogog… gonas wicaramu, Unas tanggunganmu. Kalau belajar saja tidak mau, lulus hanya menjadi mimpi kosongmu. Wekekeke…. Meja-kursi iku tempate. Buku dan pena iku modale. Baca-tulis iku carane. Belajar itu jalan keluare. Berdoa iku kewajibane.

Dhalang masuk bersama teman-teman gareng yang lainnya

Dhalang : Gareng! Apa-apaan ini? Mbah kunti, anak saya ini panjenengan apakan?

Dukun : Ehh.. Pak RT. Saya tidak apa-apakan anaknya Pak RT kok. Saya Cuma memberikan mantra agar dia nanti bisa lulus Ujian.

Dhalang : apa benar itu Reng?

Gareng : (mengangguk)

Dhalang : buat apa minta mantra segala?

Gareng : Gareng takut kalau nanti nggak lulus

Petruk : Gareng takut kalau nanti dikurung dikamar mandi pak

Limbuk : Gareng takut kalau nanti dicubiti sekujur tubuhnya pak

Togog : Gareng takut kalau nanti TV, Playstation, komputer, dan Handphone-nya dijual semua

Mbilung : Gareng takut kalau nanti mencoreng nama baik Bapak

Bagong : dan sebenarnya Gareng takut, karena selama ini nggak pernah mengerjakan tugasnya sendiri. Selalu tidak masuk dikelas. Dan tidak pernah belajar Pak.

Dhalang : Gareng!!

Gareng : (bersujud di kaki dhalang) ampun Bapak.. ampun..

Dhalang : Ooo.. Gareng… bumi gonjang-ganjing… langit katon kelap-kelap… bukan hanya kamu yang patut disalahkan… orang tuamu ya keliru, gurumu ya keliru, semuanya ya keliru. Terlalu banyak tuntutan dan ancaman… membuatmu semakin ketakutan… membuatmu semakin kelabakan… dan akhirnya dukun kau jadikan pelarian… Ooo… gareng anakku. Ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan nak… janganlah kau gentar nak… janganlah kau takut nak… hadapi semua dengan belajar dan berdoa nak… InsyaAllah dengan kedua modal itu kau bisa lulus nak.. amin.. amin..