Rabu, 21 Januari 2009

Akankah Pelangi Selalu Berwarna-warni?

Di sebuah desa kecil aku bersenda gurau dengan anak-anak kecil... tawa mereka masih polos, tanya mereka juga maih seperti itu. Ya.. aku masih bersama mereka saat ini walaupun tak bisa ku lihat lagi secara langsung dengan mata kepalaku sendiri.

"Tetaplah kalian jadi anak kecil saja" ujarku setiap bertemu dengan mereka. "Kenapa mas?" tanya mereka bersamaan, "ya biar kalian selalu bisa bermimpi menjadi dewasa" jawabku. sejenak aku terdiam, memikirkan apa yang baru aku katakan pada mereka, Dan.. "ah tidak usah diambil pusing" bantahku kepadaku.

Keesokan harinya, di sebuah pagi yang berkabut aku tersentak oleh suara tangis anak-anakku. suara tangis itu terdengar dekat sekali dengan telinga, sehinga membuatku terbangun. kudapati dia duduk dan menangis. "kenapa kau menangis?" tanyaku keheranan. matanya yang sayu menatapku dalam-dalam, kemudian tangannya menggapai pundakku sambil menjawab "aku menangis karena aku ingin bahagia, seperti kata mas kemarin". "kemarin?" tanyaku lagi, "iya, seperti seperti seorang anak kecil yang selalu bisa bermimpi menjadi dewasa" jawabnya tegas, "maka dari itu aku menangis, agar aku selalu bisa bermimpi untuk bahagia" imbuhnya lagi. aku tersentak, ku coba untuk menenangkan diriku, kemudian aku belai rambut anak kecil itu.

Di sebuah senja setelah hujan deras membasahi lahan bermain-mainku, aku masih bermain-main dengan mereka semua. Dikejauhan aku melihat sebuah pelangi yagn cukup indah, kemudian memanggil merka untuk bersama-sama menikmati keindahan itu. "kenapa sih mas pelangi itu kok munculnya setelah hujan?" salah satu anak menanyakan kepadaku. kuputar-putar otak untuk menjawabnya dengan sesederhana mungkin. tapi aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Aku ingin menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban yang sebenarnya, tapi aku takut kalau mereka akan mengartikan dengan mimpi indah mereka...

"Seperti halnya kalian yang masih selalu bisa bermimpi untuk menjadi dewasa, seperti halanya tangismu yang akan memunculkan pelangi dikemudian hari, seperti halnya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, seperti halnya aku yang ingin terlahir kembali seperti diriku yag dulu lagi, tapi tak selamanya pelangi itu berwarna-warni"

Merekapun bergegas pulang dan entah kenapa aku tak pernah lagi bertemu dengan mereka keesokan harinya...

Tidak ada komentar: